Kamis, 18 April 2024

PERCAYA DIRI YANG PALSU

 

Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, kelebihan ini bersifat unik dan melekat pada diri seseorang. Seringkali orang yang memiliki kelebihan tidak dapat mengenali kelebihannya, sehingga membuat dirinya sendiri menjadi orang yang tidak cukup mempunyai rasa Percaya Diri. Kepercayaan diri sangat berpengaruh pada prilaku seseorang dalam menjalankan sebuah hubungan, bisa teman, pacar, sodara bahkan di lingkungan tempat kerja.

Percaya diri secara sederhana adalah penerimaan terhadap kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri. Kepercayaan diri seseorang adalah tingkat kesadaran dari dalam yang akan memancar keluar serta mempengaruhi "produktifitas" dalam kehidupan orang tersebut. Produknya bisa macam-macam, mulai dari pemikiran dan persepsi diri, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi, bahasa tubuh serta cara berprilaku dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut.

Jika merujuk pada uraian diatas tentu secara kasat mata kita dapat melihat bagaimana tingkat kepercayaan diri seseorang dengan cukup mudah. Akan tetapi, kamu harus tau tentang fakta yang satu ini. Fakta bahwa seseorang di luar sana ataupun kita sendiri dapat memperlihatkan sebuah kepercayaan diri yang palsu!

Kepercayaan diri jenis ini sebtulnya terjadi karena kita tidak merasa aman dengan apa yang kita miliki sendiri (Insecure). banyak cara menyembunyikannya bisa dengan Pamer harta kekayaan, bentuk tubuh, bahkan pada pakaian yang dia gunakan. 

Jika orang itu adalah kamu, maka kamu nggak mungkin bisa tidak jujur pada diri kalian sendiri mengenai hal tersebut. Semakin kamu menyembunyikan kelemahan kamu (insecure), semakin kamu terjebak dengan prilaku kepercayaan diri kamu yang palsu itu. 

Saya coba ulangi sekali lagi "Semakin kamu menyandarkan kepercayaan diri kamu pada hal-hal tersebut, Semakin Norak gerak tubuh yang kamu hasilkan dan meningkatkan kepercayaan diri kamu sendiri hanyalah sebuah Delusi". 

Nah sebetulnya saya nulis artikel ini buat "reminder" buat saya sendiri, untuk meghindar dari prilaku ini, karena pada dasarnya percaya diri adalah masalah semua orang yang notabene adalah Mahluk Sosial (berhubungan dengan orang lainnya), termasuk saya. Bertahun-tahun saya menghabiskan waktu untuk hidup dalam kurungan persepsi sosial, yang kadang-kadang hanya sebuah ilusi. 

Akan tetapi cara pandang yang salah terhadap kepercayaan diri yang konsisten kita lakukan akan membentuk karakter kita sendiri. Kekurangan diri yang kita takutkan dalam pikiran, lambat laun akan membuktikan apa yang ada di pikiran tersebut benar, Karena 

"MEREKA MEMANDANG KITA SEPERTI KITA MEMANDANG MEREKA"

Saya akan coba mengkomunikasikan persepsi saya, sekali lagi tentu saja ini berasal dari apa yang saya baca ditambah pemahaman dan pengalaman saya dalam mencoba mengatasi permasalahan kepercayaan diri, sekali lagi  ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dan kamu sangat mungkin untuk denial apa yang saya pikirkan ini. Beritahu saya jika ada sesuatu yang salah dalam opini saya, dan jika memang harus, saya akan memperbaikinya.

Baiklah berikut ini Salah Persepsi tentang penerapan Kepercayaan Diri yang sering kita lakukan, dan jika kamu demikian kamu memiliki masalah dengan orisinalitas kepercayaan diri kamu.  

1. SELALU MENCOBA TERLIHAT SEMPURNA

"Tidak ada hidup yang sempurna" semua orang tau akan hal itu, tapi terkadang kita hanya ingin memperlihatkan hal-hal baik di depan orang-orang disekitar kamu. Memperlihatkan pencapaian diri yang sebenernya kamu tidak ada dalam prosesnya melalui media sosial dengan tujuan menebarkan jaring kepalsuan bahwa kamu adalah orang yang sangat percaya diri.

"kamu pilih salah satu foto terbaikmu, kemudian menyadur kata bijak seseorang agar kamu terlihat bijaksana" adalah hal yang paling mudah dilakukan saat ini. Sekilas tindakan ini menunjukan bahwa kita adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi, bahagia dan penuh dengan hal-hal yang positif di sekeliling kita. 

Apakah itu buruk? 

Tidak juga!

Baik dan buruknya hal tersebut terletak pada diri kita sendiri, apakah kita jujur pada diri sendiri mengenai hal tersebut? Apakah yang kita tunjukan itu benar-benar diri kita yang sesungguhnya? Misalnya
"saya memposting kata-kata bijak tentang hubungan percintaan yang sebetulnya saya sendiri tidak pernah rasakan".
Faham? menyedihkan bukan menjadi orang yang seperti ini?

2. CARI PEMBENARAN ATAS KETIDAKMAMPUAN

Jujur mengenai kelemahan tidak cukup ditujukan pada diri sendiri, berani berkata jujur menyampaikan ketidakmampuan pada seseorang yang sedang berbicara tentang hal-hal yang memang gak ada di diri kita menurutku adalah ide bagus untuk dipertimbangkan. Semakin kita ingin terlihat sempurna, semakin banyak kebohongan dan kepalsuan yang harus kita lakukan dan tentu saja itu bukan jalan yang benar untuk menemukan nilai yang ada pada diri kita.

Tidak perlu pembenaran berlebihan atas kesalahan yang kamu lakukan, tidak perlu menyalahkan konsumen atas ketidak mampuanmu dalam ngeservice mereka dan kamu tidak perlu membuktikan kamu benar atas pandangan orang lain. Ini tidak berarti kita menjadi "Yess man"(orang yang selalu mengatakan iya), jika ada beberapa hal yang perlu kamu sampaikan, sampaikanlah dengan bijak dan secukupnya saja jika memang konteksnya bukan debat ilmiah yang mempunyai panelis untuk menilai dan menengahi kalian. 

Tidak perlu berekspektasi pandangan orang akan berubah dengan apa yang kamu sampaikan (Teori Kontrol) dan jika harus kalah, maka kita tidak akan mencari seseorang yang di persalahkan atas kekalahan kita. 

 3. TUKANG PAMER 

Kita adalah mahluk sosial yang membutuhkan pengakuan status sosial, ini memang kebutuhan kita yang jika tidak dilakukan dengan bijak dan jujur akan membawa kita ke tempat yang salah. 

Kita bisa memilh memamerkan mobil baru, rumah baru dan bahkan uang di saldo rekening dengan tujuan agar orang memberikan rasa hormat, dan kadang-kadang ini berhasil, tapi apakah nilai yang kita miliki hanya sebatas itu?

INGAT DUNIA MEMANDANG KITA SEPERTI CARA KITA MEMANDANG MEREKA.

Percaya diri lagi-lagi tentang persepsi diri pada kemampuan dan nilai kita sendiri, bukan tentang persepsi orang lain. 

Sekali lagi Percaya diri ini tentang menemukan dan terus improve nilai yang ada dalam diri kamu sendiri, tidak pernah didapat dari hasil pemberian dan belas kasih orang lain. Orang-orang di sekitarmu akan selalu bekerja seperti yang kamu bekerja.

4. TERUS KLARIFIKASI

Seseorang yang jarang bertemu dengan saya mengatakan bahwa saya terlihat sangat kurus sekarang, padahal saya tidak ingat kapan terakhir kali kami bertemu (sekitar 3-6 tahun yang lalu), kamu tau apa jawabanku?

Ya...cukup dengan tersenyum! 

Sebelum menanggapi pernyataan dan pertanyaan orang lain, kamu bisa coba jawab terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut; 

Seberapa sering kami tidak bertemu?

Setelah pertemuan ini kapan kami akan bertemu kembali? 

Apa benar dia peduli pada apa yang terjadi pada diri kita? 

Saya merasa saat itu saya punya hak untuk menanggapi atau tidak pertanyaan ini, lagian apa gunanya juga mencoba memberikan pemahaman kepada seseorang yang bakal jarang berinteraksi dengan kita tentang sakit yang kita derita selama ini.
Gak ada ...

Kalo Gak ada kenapa kita harus jawab?

Buat dikasihani? 

"ITU SANGAT TIDAK KEREN"

5. MEMAKSAKAN SUDUT PANDANG

Saat kita berusaha meyakinkan orang lain semakin menunjukan Ketidak Percaya Diri-an kita. Kamu tidak sedang dalam forum ilmiah, kamu tidak sedang dalam mengikuti sebuah acara yang mengharuskan kamu buat debat dengan orang lain dan kamu sadar bahwa akan lebih baik jika kamu tetap diam dan membiarkan seseorang berlalu dengan pendapatnya berarti kamu hebat. 

Ya kamu yang hebat, karena seringkali saya terprovokasi oleh seseorang yang sedang mencoba saya, dan saya harus akui itu. LAGI-LAGI INI TENTANG BAGAIMANA DIRI KITA MENYIAPKAN RESPON TERHADAP SESUATU YANG TERJADI DI LUAR.

6. MENJATUHKAN ORANG LAIN 

Semakin kita mencoba melukai seseorang untuk menjatuhkannya semakin terlihat pula nilai yang ada pada diri kita sendiri. Karena menjatuhkan seseorang adalah cara paling mudah untuk menunjukan betapa tingginya kita. Jika kamu masih harus berpijak pada bahu seseorang agar kamu terlihat lebih tinggi, kamu tidak benar-benar tinggi. 

DAN ITU HANYA ILUSI.

Saat kamu yang adalah seorang Pegawai BMUN mencoba menjatuhkan seorang pedagang kaki lima, yang jatuh sebenarnya adalah kamu sendiri. 

 

Mike tyson pada masa primenya di tantang dengan kalimat yang merendahkan oleh seorang petinju pada kelas sama, yang dia lakukan hanya tersenyum dan memainkan provokasi petinjut tersebut dengan berkata "Sign The Contract Big Boy!". Dia tau jika menanggapi provokasi tersebut itu hanya perbuatan bodoh yang menjatuhkan dirinya sendiri. Lagipula ada prosedur teknis yang bisa penantang tersebut tempuh jika memang benar-benar ingin melawannya.

INGAT SEMAKIN KITA MEMALSUKAN DIRI KITA, SEMAKIN TINGGI INSECURE YANG ADA DALAM ALAM BAWAH SADAR KITA DAN CEPAT ATAU LAMBAT SEMUA ORANG AKAN MENYADARI KEPALSUAN YANG KITA BUAT SEDEMIKIAN RUPA INI. 

KEPERCAYAAN DIRI ADALAH TENTANG PERSEPSI DIRI, SIKAP YANG AKAN YAKIN PADA NILAI-NILAI YANG ADA DALAM DIRI KITA.

MENCARI KEPERCAYAAN DIRI DENGAN VALIDASI DAN BERSANDAR PADA PERSEPSI SEMUA ORANG DI SEKITAR KITA MENUNJUKAN BETAPA KITA TIDAK PERCAYA PADA DIRI SENDIRI.

SEKALI LAGI INI SEMUA TENTANG DIRI KITA SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMULAI PERCAYA DIRI

 Sebetulnya ini tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya, jika kamu merasa perlu untuk membaca ini, kamu bisa mulai dari artikel sebelumnya....