Kamis, 11 April 2024

KAMU SERING FOTO SELFIE? APA IYA KAMU NARSISTIK? BAHAYA LOH!!


 


Berapa foto Selfie yang ada di galeri HP kamu?

Emang iya kamu punya Kepribadian Narsistik?

Bahaya ya?

Gimana dong???

Eiiiits.....STOP

Tenang dulu gak semua orang yang suka foto selfie itu Narsistik, dan nggak semua juga orang yang punya kepribadian Narsistik suka memfoto dirinya sendiri. 

Yuk Pelajari lebih dekat dengan si Narsistik supaya kita tau cara bagaimana menghadapinya!

Pernah ngobrol dengan teman yang selalu ingin menang sendiri, atau ingin selalu dipuji?

atau jangan-jangan pernah bertemu seseorang yang kita akan merasa rendah dan nggak penting setelah ketemu mereka?

Nah mungkin saja kamu habis ketemu sama orang yang mempunyai Kepribadian Narsistik ini.

Narsistik adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya lebih baik dari orang lain sehingga butuh dikagumi dan mendapat perhatian lebih. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya menjadi egois dan memiliki sedikit empati terhadap orang lain sehingga menimbulkan masalah dalam interaksi sosial. (Alo dokter)

Bertemu dengan Narsistik berarti anda harus memusatkan pada dirinya, berbicara dengan seorang Narsistik berarti anda yang harus mendengarkannya. Anda harus sadar betul tentang ini, dan tentu saja untuk itu anda harus mengtahui ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian Narsistik. Kenapa itu penting, iya karena mereka ada di sekitar kita dan sering kali setelah anda mengobrol dengan mereka, anda hanya akan mendapatkan kekesalan dan kejatuhan mental.

izinkan saya memberi contoh dalam sebuah percakapan

Anda : hei aku kemaren pergi ke Musium Sains loh, ternyata seru juga disana ya?.

Narsistik : wah masa? kamu baru pertama pergi ke tempat seperti itu? aku mah udah sering, malah bla bla bla bla bla. Lagian kamu bla bla bla bla bla bla, mending bla bla bla bla bla

nah begitulah ya kira-kira!

Narisistik akan menceritakan 10x lipat dari apa yang kamu sampaikan karena dia merasa dia adalah tokoh utamanya, dia adalah yang paling hebat, paling pintar dan apapun itu kamu! kamu tidak boleh lebih dari dia. kamu hanya peran figuran untuknya, dan tidak ada yang penting dari kamu selain harus kamu harus memujinya dan kamu berada dibawahnya.

Narsistik lebih dari sekedar foto selfie, Narsistik berulang dengan pola yang sama dan dalam beberapa kondisi tertentu Narsistik itu permanen. Narsitik adalah salah satu jenis gangguan kepribadian. Penderita narsistik umumnya terlihat sangat percaya diri. Namun, hal tersebut sebenarnya untuk menutupi harga dirinya yang sangat rapuh, misalnya hanya karena dikritik oleh orang lain. kondisi tersebut dapat membuat penderitanya tidak bahagia atau kecewa jika tidak diperlakukan atau dipuji seperti yang mereka harapkan. Hal ini bisa menimbulkan masalah di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan atau lingkup sosial.

Apa Penyebab Narsistik?

Sebetulnya dari beberapa referensi yang saya baca dari berbagai sumber, tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik. Namun, narsistik diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:

  • Faktor genetik, yaitu riwayat narsistik dalam keluarga
  • Faktor lingkungan, yaitu pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak; atau pengalaman masa kecil, seperti penyiksaan atau trauma
  • Faktor neurobiologi, yaitu hubungan antara otak dengan pola pikir dan perilaku
  • Faktor lain, contohnya karena memang dia pintar dalam segala sesuatu, dia selalu juara kelas atau juara pada perlombaan yang dia ikuti.

Bagaimana Gejala Penderita Narsistik?

Menurut berbagai sumber yang saya baca gejala narsistik dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala tersebut dapat berupa:

  • Mementingkan diri sendiri (egois)
  • Merasa berhak dan perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus
  • Merasa lebih baik dari orang lain (superior) meski tidak memiliki pencapaian apa pun
  • Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya
  • Membanggakan pencapaian atau bakat diri sendiri secara berlebihan
  • Sering menghayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
  • Menguasai percakapan dan meremehkan atau memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara dengannya
  • Berpura-pura sakit untuk mendapat perhatian orang lain
  • Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain
  • Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya
  • Tidak memedulikan perasaan atau kebutuhan orang lain
  • Merasa iri pada orang lain atau menganggap orang lain iri padanya
  • Memiliki sikap arogan atau angkuh
  • Menginginkan yang terbaik dalam semua hal, misalnya mobil atau pekerjaan terbaik
  • Tidak sabar atau marah saat tidak mendapat perlakuan yang diharapkan.
  • Memiliki masalah dengan diri sendiri hingga menjadi mudah tersinggung
  • Mudah marah atau menghina dan merendahkan orang lain agar dapat terlihat superior
  • Merasa kesulitan mengatur perasaan dan perilaku, serta mengendalikan stres dan beradaptasi dengan perubahan
  • Merasa depresi dan murung ketika tidak mencapai kesempurnaan yang diharapkan
  • Memiliki perasaan rendah diri, malu, lemah, dan hina yang disembunyikan

Seseorang yang memiliki Kepribadian Narsistik ini umumnya tidak sadar kalo dia adalah Narsistik. Selain berbahaya untuk dirinya sendiri, Narsistik ternyata berbahaya juga untuk orang lain, terutama teman bersosialisasinya. Saat kamu berbicara dengannya dan tidak sadar kalau dia ternyata Narsistik kamu bisa saja terpengaruh olehnya karena seorang Narsistik cenderung manipulatif dan berusaha mengontrol teman berbicaranya untuk kepentingannya (dipuji misalnya).

Nah yang paling menyebalkan adalah Narsistik ini ada disekitar kita, di kantor tempat kita bekerja, di tempat kita ngopi santai dan bisa dimanapun kita berada, bahkan bisa saja saja ada pada seseorang yang sedang dekat dengan kamu. Jika seseorang narsis ini adalah seseorang yang bisa kamu hindari, sebaiknya memang dihindari saja. Berkomunikasilah dengannya seminimal mungkin dan memang ketika tidak bisa dihindari saja anda terpaksa harus berinteraksi dengannya, itu pun anda harus sadar dengan orang yang seperti anda berinteraksi. Penting untuk dapat menganalisis seseorang dengan Narsistik ini, bukan untuk menghakiminya, akan tetapi untuk memasang pagar dalam diri kita dalam merespon interaksi dengan dirinya dan bagaimana anda bersikap. 

Kita harus sadar kalau kita bukan dokter atau ahli untuk mengobatinya, dan kita tau dia lebih berpengalaman dengan kenarsisannya daripada kita. Seorang narsis menganggap dirinya lebih segalanya dari siapapun, akan tetapi dia adalah seseorang yanng sangat rapuh dalam menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. Dia akan marah ketika anda menyinggungnya, dia kesal saat anda tidak memujinya dan dia akan mencoba menguasai kamu dengan segala sesuatu yang dia punya.

Untuk itu sekali lagi yang paling penting adalah kesadaran kita akan sikap dan kepribadian ini sehingga kita dapat merespon dengan tepat, kita tau apa yang bisa kita ucapkan dan kita tidak terpengaruh akan apa yang disampaikan.

Nah untuk lebih jelas kamu dapat mencari referensi sendiri tentang Narsistik ini, sekarang informasinya sudah sangat bertebaran di dunia maya, dalam Platform apapun yang kalian suka, kalian akan dengan mudah mendapatkan informasi tentang Narsistik ini.
 

Sekarang Apa kamu atau orang di sekitarmu mempunyai kepribadian Narsistik ini?
Apa jangan-jangan saya sendiri yang seorang Narsistik??

kalau iya, tolong saya di ingatkan ya!!

 wkwkwkwk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMULAI PERCAYA DIRI

 Sebetulnya ini tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya, jika kamu merasa perlu untuk membaca ini, kamu bisa mulai dari artikel sebelumnya....