Jumat, 12 April 2024

4 TAHAP KOMUNIKASI AIDA

Jika anda seorang Guru yang sudah mengajar lebih dari sepuluh tahun di hidup anda, tiba-tiba anda hertemu dengan seorang yang sepuluh tahun lalu dia masih murid anda, 

apakah anda akan mengenalnya?

yang mana yang mungkin anda kenali, murid paling pintar atau murid yang paling nakal di kelas?
atau jangan-jangan murid yang terbilang rata-rata dalam prestasinya dan tidak banyak bertingkah di kelas? 

atau coba memilih salah satu korek api dibawah ini?
 yang mana yang paling menarik mu dalam tatapan pertama?

Jika anda mengenal lebih baik siswa yang paling bagus prestasinya atau siswa yang paling nakal menurut anda, anda tidak kebetulan mengingatkan!
saat saat anda lebih memilih korek api yang paling tengah karena paling utuh berarti anda hebat.
Tidak kalah hebat juga ketika anda L meimilih korek api yang paling buruk rupanya.
karena itu hanyalah menunjukan pola kecenderungan seseorang dalam berkomunikasi, atau berinteraksi dengan memanfaatkan diferensiasi pada dirinya.
Kali ini saya akan mengajak anda mengenal pola komunikasi paling klasik manusia, belakangan pola ini digunakan para penggiat dan praktisi marketing baik daring maupun luring untuk meningkatkan kapasitas dan konversi penjualannya.

ya ini dia AIDA, 
Atention, Interest, Desire dan Action
sebuah pola yang saya kenali bertahun-tahun lalu dari sebuah buku marketing yang penomenal. mari kita bedah masing-masing tahapan ini dengan penjelasan yang sederhana 

1. ATENTION/PERHATIIAN/KESADARAN
 
Dalam perjalanan menuju kota bandung, di salah satu sudut kota Garut kamu akan melihat sebuah tulisan "AWAS JANGAN TENGOK KANAN", yang bahkan selalu menuntun saya untuk melirik ke arah kanan jalan🤣. Rupanya trik mereka sangat ampuh dalam mendapatkan perhatian serta membangun kesadaran para pengguna jalan akan keberadaan sebuah mereka. Banyak sekali contoh lain dalam upaya "caper" para expert marketing ini. Ada juga yang beranggapan untuk menjadi si paling menarik anda harus menjadi be the best atau be the worst. Sekarang masuk akal kenapa anda lebih mudah mengenali si paling pintar atau si paling nakal di kelas ini?
Berhasil pada fase pertama ini membuat keberhasilan tujuan anda untuk tindakan seseorang lebih besar, walaupun tidak menjaminnya.


2. INTEREST/MINAT/MEMPERTAHANKAN
 
Setelah mendapatkan perhatian dari pengguna jalan tadi, keputusan untuk berhenti pada toko yang melakukan iklan ini berada di tangan calon konsumen. 
ini adalah tahapan kedua dari AIDA adalah untuk mempertahankannya.
Tahap ini cenderung lebih sulit jika dibandingkan tahap pertama, apalagi target komunikasimu (bisa konsimen atau seseorang yang anda inginkan) merasa tidak perlu melanjutkan proses lainnya.  
Menjaga minat konsumen adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran.
Tahap ini penting untuk mendorong konsumen/orang yang kamu inginkan melakukan riset lebih lanjut terkait nilai diri, brand personality kamu atau detail produk yang kamu jual.


3. DESIRE/HASRAT
 
Desire adalah tahap ketiga dalam proses pendekatanmu dengan seseorang atau (dalam konteks marketing) pembelian suatu produk atau barang yang dialami konsumen menurut model funnel AIDA.
pada tahap ini saatnya kamu Memperlihatkan kelebihan-kelebihan kamu atau produk yang akan kamu jual.
jika kamu ingin seseorang tetap berkomunikasi dengan kamu, maka kamu harus meyakinkan dia bahwa menghabiskan waktu dengannya bukanlah hal yang sia-sia.
Jika kamu seorang yang ingin menjual barangnya, ini saatnya kamu menunjukan keunikan dan alasan kenapa produk kamu yang harus mereka beli?
 
Hal ini penting untuk menjalin perasaan dan hubungan emosional dengan mereka, membangkitkan angan-angan pada kamu ataupun produk yang kamu jual. 
Saat konsumen sudah membayangkan bagaimana produk kamu akan cocok saat dia gunakan, saat seseorang merasa nyaman untuk terus berkomunikasi dengan kamu hampir bisa di pastikan dia akan menerima cintamu🤣☺️. 
 
Atau saat kamu sedang dalam proses negosiasi dengan seorang yang mewakili perusahaannya, dan kamu berhasil membuat kesan dan perasaan yang baik denganmu sepertinya kontrak kerjasama yang kamu inginkan hampir berada ditanganmu.


4. ACTION/AKSI
Tahap yang terakhir dari AIDA adalah aksi, artinya di sinilah konsumen melakukan aksi pengambilan keputusan untuk membeli atau meninggalkan produkmu.
Pada tahap ini, seseorang yang sedang kamu ajak bekerjasama akan mengambil haknya dalam mengambil sebuah keputusan melanjutkan, menunda atau bahkan membatalkan kerjasamanya denganmu.
Tak ada jaminan bahwa setiap proses pemasaran akan selalu berakhir dengan penjualan.
 
Seseorang yang sering berkomunikasi denganmu menganggap kamu menyenangkan, tapi untuk memilih kamu sebagai pasangan hidupnya tentu saja ada faktor lain yang mungkin dia pertimbangkan.
 
Namun, penting untuk meyakinkan bahwa setiap konsumen yang sudah mencapai tahap “aksi” ini memiliki impresi dan pengalaman yang menyenangkan terhadap produk dan brand.
Jika sebuah kesepakatan tidak terjadi, pastikan kekacauan itu muncul bukan berasal dari dalam diri kalian.
 
Maka pastikan teknik komunikasi, detail produk, kegunaan dan keunikan produk (diferensiasi) baik dan bermanfaat di dalapesepsi mereka.




Kamis, 11 April 2024

"PERGI KALIAN, INI TEMPATKU"


Saat itu langit sudah gelap, hujan turun begitu teras.

Jelas kulihat rintik hujan dalam sinar lampu yang menyilaukan. 

Biasanya hujan seperti ini pengunjung tak pernah datang gumamku dalam hati. 

Kejauhan samar sosok tinggi besar, beberapa orang patuh mengikutinya. 

Mereka beradu mulut dengan seorang yang jelas ku kenal, tanpa ku persilahkan 

mereka masuk dan duduk di bangku kedaiku.

Pertengkaran semakin menjadi, yang dipermasalahkan lebih jelas aku dengar. 

"Panggil anak itu!"

Lalu sesosok tubuh mungil muncul, lalu masuk ke ruangan. Dia di tempatkan tepat di tengah dua orang tua yang sedang bergumul dengan kata masing. 

Aku lihat anak itu gemetar, matanya berbinar karena luka. 

Seketika aku duduk mendekat "sini nak dekat paman!''

Anak itu mendekat, lantas aku dekap tubuh mungilnya itu.

Dia mulai menangis menyembunyikan wajahnya.

Sadar ada sesuatu yang dia sembunyikan, 

"mana yang sakit?" bisiku

Dia menunjukan wajah mungilnya yang memerah, bukan karena malu tapi karena sakit akibat luka yang mendarat tepat di wajahnya.

Dekapanku lebih erat seraya memori yang muncul dipikiran, sebelum punya anak pertama

Anak inilah yang sering aku asuh, dulu wajahnya putih bersih.

"Sini!" seseorang dengan nada keras memanggil anak kecil ini,

Aku sudah kacau, tatapanku arahkan pada sumber suara itu.

"Dia disini bersamaku, kalian orang tua selesaikan masalah kalian" ku balas tak kalah keras dari nada suara yang berikan. 

Mereka terus beradu mulut, 

mereka saling tikampun aku tak peduli.

Anak ini harus tetap bersamaku.

Pertengkaran mereda, aku tak tau hasilnya bagaimana.

Satu rombongan pergi, sempat pamit padaku.

Tak lama berselang, dua orang ibu datang dengan suaminya, kembali masuk ke dalam seolah mencari seseorang yang tak lama juga datang.

Ahhhh apalagi ini, pikirku.

Kembali semuanya mengeluarkan kata-kata kasar dan nada tinggi dengan ritme yang cepat.

"Panggil anak itu, panggil anak itu"

"Tanyakan dia siapa yang melakukan" seorang ibu bergetar mengadu sekaligus memvisualisasikan kondisi anaknya sekarang. 

Lagi-lagi iba-ku tak beranjak, aku tak benar-benar peduli,

Sesekali meja besi ku di dorong, kursiku di tendang beberapa kali dan aku tak benar-benar peduli.

Anak itu datang kembali, dengan wajah merah lusuh, dipipinya yang bengkak tergambar lukisan bantal yang dia gunakan, matanya menyipit, aku tau dia di paksa bangun dari tidurnya. 

Kini ceritanya berbeda, kepala mendidih mendengar lirih anak tadi
"Bangsat...!"

"Anak ini sedang pulas mesra dengan lukanya"

"Masih saja kalian bangunkan, untuk keadilan-mu"

"Pergi kalian semua, ini tempatku"

Tak ada yang membantahnya,  anak itu berlari kembali ke rumah, menuju tempat paling aman saat ini, pangkuan ibunya

"Urus urusan kalian disana" 

"Polisi? Rumah sakit? Aku tak peduli, anak itu Tanggung Jawabku"

Mereka berlalu dengan janji yang aku tak peduli

Sekali lagi Aku Tak Peduli
 

Anakmu bukan milikmu

Juga bukan miliku 



 

ANAKMU ADALAH CERMINANMU

 


Kamu tidak pernah membencinya 

Kamu hanya benci ketidak mampuanmu mendidiknya 

Dia bukan musuhnya

Kamu hanya mencari musuh yang mudah kamu kalahkan 

Dia tidak lari darimu

Kamu hanya kehilangannya

Saat kamu memukulnya 

Kamu tidak hanya melukainya 

Kamu melukai dirimu sendiri

Dia tak pernah bersalah

Dan ini hanya kesalahanmu

Jika aku kamu, aku akan menangis sepanjang malam

Karena kamu tak pernah bisa lebih cepat dari cermin 

Dan cermin tau setiap gerakanmu

Kamu selalu kalah

Dia tidak harus menerima siksa orang lain

Tidak juga Olehmu

Sekalipun kamu orang tuanya

Kamu tak layak jadi orang tua 

Aku benci kamu


Diantara Hari Yang Suci

 



Sering dengar kata "di antara"?

Atau sering mengucapkan kata tersebut?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di antara adalah

jarak (ruang, jauh) di sela-sela dua benda: tiang yang satu dengan yang lain -- nya 4 m; 2 n waktu yang menyelang dua saat atau peristiwa; selang: tidak berapa lama -- nya, berangkatlah ia; 3 n di tengah dua benda (orang, tempat, batas, dan sebagainya): ia berjalan di -- dua orang pengawal; 4 n di tengah-tengah dua waktu (peristiwa, bilangan, bobot): kerajaan itu ditaklukkan -- tahun 1774 dan 1778; 5 n dalam kelompok (himpunan, golongan): ada beberapa orang di -- mereka yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan itu; hal itu sebaiknya dibicarakan -- kita saja; 6 p sementara; dalam pada itu: ingat -- belum kena; -- itu insaflah ia; 7 n tengah-tengah atau pertengahan dua waktu (peristiwa); 8 a tidak jauh dari; dekat dengan: ia pun sampailah pada -- pasar; 9 p cak lebih kurang; kira-kira: -- seratus orang residivis telah diamankan;dekat tak tercapai, jauh tak -- , pb sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya;

Menurutku kata "di antara" ini sangat menarik, karena sering kita pergunakan dalam percakapan tanpa makna yang mendalam. Di antara seperti memposisikan kita pada ruang abu-abu yang tidak gelap maupun terang, tidak memilih kanan atau kiri ketika berada dipersimpangan, dan yang lebih dramatis diantara memposisikan kita dalam keraguan yang menggambarkan kebingungan kita dalam mengambil sikap, memilih tindakan serta memposisikan diri akan suatu peristiwa.

Hari ini hari yang istimewa, dimana setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa, seluruh umat islam diseluruh dunia berada di pintu gerbang kemenangan dan benar-benar kembali pada suatu keadaan ideal yaitu bersih dan suci. Setidaknya semua muslim mendambakan hal ini pada setiap Hari Raya Idul Fitri. menyambut hari istimewa ini banyak sekali ritual dan budaya yang akan dilakukan oleh setiap muslim, mudik ke kampung halaman, memasak hidangan untuk makan bersama, takbiran, shalat sunat ied dan kegiatan lainnya untuk menyammbut hari kemenangan ini.

Ini tahun pertama kami setelah kami mencoba jenis usaha yang baru, kedai kami buka dan berjualan seperti biasa, yang tidak biasa adalah suasananya, benar-benar berbeda dan melebihi ekspektasi saya. Rombongan pertama datang, dibalik cahaya redup saya melihat mungkin hampir sepuluh anak muda yang datang, lebih dekat saya mengenali wajah diantaranya. Saya ingat bahwa hari-hari lalu di tahun ini saya sedang dalam semnagat yang bagus untuk membentuk club futsal mandiri, dianatara pemain saya adalah wajah tersebut, wajah yang sebetulnya paling tidak berkontribusi dalam roda ekonomi tim. Maklum saja berbeda dengan tim sekolah kami nyaris mempersiapkan kebutuhan teknis dan akomodasi sendiri dalam proses pemenuhan kebutuhan tim dan tidak jarang saya harus mengeluarkan sendiri untuk membiayai akomodasi tim saat mengikuti turnamen.

Kami berbincang ringan, dia juga membicarakan dirinya yang saat ini sudah bekerja, sedikit mengingat suasana pertandingan yang kami lalui dan tentu saja dia memesan makanan dan minuman untuknya dan teman-temannya. Rasanya waktu tersebut tidak terlalu lama, sampai pada hari ini. Setelah itu rombongan lain datang dan pergi, ada yang pesan untuk dibawa pergi dan ada juga yang dimakan untuk menjadi pelengkap perbincangan mereka di tempat kami. 

Seorang perempuan datang, dengan mata panda yang jelas menghiasi wajahnya,. Wajah yang sangat tidak asing untuk saya, setelah melontarkan beberapa pertanyaan basa-basi dia tetap tidak menjawab dan lebih memilih untuk menghindar. Sedikit cemas aku menghampirinya tanpa kata. tiba-tiba dia membalikan badannya, memeluk-ku disertai tangis tanpa malu.

"13 tahun..." di meracaun, entah apa kata yang dia ucapkan setelahnya, tidak terlalu jelas kudengar dan sulit aku ambil penjelasannya. 

Setelah duduk akhirnya dia dapat berbicara dengan keadaan yang lebih tenang dan akhirnya aku mengerti apa yang dia tangisi, Mengakhiri perjuangan 13 tahun dengan seseorang yang telah dia pilih bukanlah hal yang mudah. 

Sementara itu,

Di ujung jam operasional kami,dua orang pemuda berbincang, yang satu dengan nada tinggi dan kata-kata yang kasar, sesekali dia membanting bungkus rokok dan korek api yang ada didepannya. Telunjuknya tak jarang mengarah ke muka lawan berbicaranya yang selalu menjawab dengan nada rendah, seolah sedang menjelaskan sesuatu.

Aku datang mendekat, setelah aku amati rasanya aku tidak harus terlibat dalam percakapan kacau tersebut, aku hanya harus duduk dekat diantara keduanya untuk memastikan hal-hal yang lebih kacau tidak terjadi di tempatku. Belakangan aku tau, pria dengan nada tinggi tersebut berpisah dengan tunangannya, waktu yang cukup lama ketika sebelum dia memutuskan sebuah komitmen dengan seoran perempuan yanng dia pilih dan waktu yang belum cukup lama kekika lukanya belum sembuh, dan dia sedang mencari hal yang dapat dia lampiaskan untuk kegagalannya.

Di antara tiga kejadian tadi malam, tentu saja aku senang dengan bagaimana salah satu “mantan” pemainku yang dulu tidak terlalu berdaya dalam urusan finansial dalam membantu operasional tim, kini menjadi inisiator diantara kelompoknya dan terlihat dia lebih percaya diri dari sebelumnya. “Di antara” pertama dalam paragraph ini saya gunakan untuk memilih salah satu dari tiga pilihan cerita menarik, menunjukan kecenderungan kita dalam konteks beberapa kejadian.

Seorang wanita dengan tertatih menceritakan perjalanan pernikahannya, sudah 3 tahun dia merenungkan kondisi pernikahannya, rentang waktu yang tidak sebentar dalam proses pengambilan keputusannya. Saat mendengarkan ceritanya hampir sulit untuk menyampaikan opiniku untuknya, karena aku mungkin tidak tau apa yang terjadi di antara mereka, dan diantara rentang waktu 3 tahun yang dia gunakan untuk berfikir untuk sampai pada titik keputusan yang dia ambil, dan tentu saja saya tidak bisa menyelinap di antara rentang waktu tersebut untuk dapat merangkai kalimat indah untuk menguatkan atau melemahkan keyakinan yang ada pada dirinya.


Secara kasat mata ada ruang kosong di antara harapan dan kenyataan yang sedang kita hadapi, yang sebenarnya ruang itu tidaklah kosong, ada proses yang selama ini kita lewati dengan berbagai carut marutnya, berbagai perasaan dan itu adalah sebuah ruang. Sesekali memang kamu harus keluar dari dialektika itu melihat bagaimana dan dimana posisi sekarang dan berilah sedikit apresiasi untuk dirimu sendiri, jika perlu adakan sebuah perayaan kecil untuk setiap proses yang kita jalani, walaupun ini tidak penting untuk mereka, ini akan bermakna untuk dirimu sendiri.

KAMU SERING FOTO SELFIE? APA IYA KAMU NARSISTIK? BAHAYA LOH!!


 


Berapa foto Selfie yang ada di galeri HP kamu?

Emang iya kamu punya Kepribadian Narsistik?

Bahaya ya?

Gimana dong???

Eiiiits.....STOP

Tenang dulu gak semua orang yang suka foto selfie itu Narsistik, dan nggak semua juga orang yang punya kepribadian Narsistik suka memfoto dirinya sendiri. 

Yuk Pelajari lebih dekat dengan si Narsistik supaya kita tau cara bagaimana menghadapinya!

Pernah ngobrol dengan teman yang selalu ingin menang sendiri, atau ingin selalu dipuji?

atau jangan-jangan pernah bertemu seseorang yang kita akan merasa rendah dan nggak penting setelah ketemu mereka?

Nah mungkin saja kamu habis ketemu sama orang yang mempunyai Kepribadian Narsistik ini.

Narsistik adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya lebih baik dari orang lain sehingga butuh dikagumi dan mendapat perhatian lebih. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya menjadi egois dan memiliki sedikit empati terhadap orang lain sehingga menimbulkan masalah dalam interaksi sosial. (Alo dokter)

Bertemu dengan Narsistik berarti anda harus memusatkan pada dirinya, berbicara dengan seorang Narsistik berarti anda yang harus mendengarkannya. Anda harus sadar betul tentang ini, dan tentu saja untuk itu anda harus mengtahui ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian Narsistik. Kenapa itu penting, iya karena mereka ada di sekitar kita dan sering kali setelah anda mengobrol dengan mereka, anda hanya akan mendapatkan kekesalan dan kejatuhan mental.

izinkan saya memberi contoh dalam sebuah percakapan

Anda : hei aku kemaren pergi ke Musium Sains loh, ternyata seru juga disana ya?.

Narsistik : wah masa? kamu baru pertama pergi ke tempat seperti itu? aku mah udah sering, malah bla bla bla bla bla. Lagian kamu bla bla bla bla bla bla, mending bla bla bla bla bla

nah begitulah ya kira-kira!

Narisistik akan menceritakan 10x lipat dari apa yang kamu sampaikan karena dia merasa dia adalah tokoh utamanya, dia adalah yang paling hebat, paling pintar dan apapun itu kamu! kamu tidak boleh lebih dari dia. kamu hanya peran figuran untuknya, dan tidak ada yang penting dari kamu selain harus kamu harus memujinya dan kamu berada dibawahnya.

Narsistik lebih dari sekedar foto selfie, Narsistik berulang dengan pola yang sama dan dalam beberapa kondisi tertentu Narsistik itu permanen. Narsitik adalah salah satu jenis gangguan kepribadian. Penderita narsistik umumnya terlihat sangat percaya diri. Namun, hal tersebut sebenarnya untuk menutupi harga dirinya yang sangat rapuh, misalnya hanya karena dikritik oleh orang lain. kondisi tersebut dapat membuat penderitanya tidak bahagia atau kecewa jika tidak diperlakukan atau dipuji seperti yang mereka harapkan. Hal ini bisa menimbulkan masalah di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan atau lingkup sosial.

Apa Penyebab Narsistik?

Sebetulnya dari beberapa referensi yang saya baca dari berbagai sumber, tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik. Namun, narsistik diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:

  • Faktor genetik, yaitu riwayat narsistik dalam keluarga
  • Faktor lingkungan, yaitu pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan, menuntut, atau tidak memedulikan anak; atau pengalaman masa kecil, seperti penyiksaan atau trauma
  • Faktor neurobiologi, yaitu hubungan antara otak dengan pola pikir dan perilaku
  • Faktor lain, contohnya karena memang dia pintar dalam segala sesuatu, dia selalu juara kelas atau juara pada perlombaan yang dia ikuti.

Bagaimana Gejala Penderita Narsistik?

Menurut berbagai sumber yang saya baca gejala narsistik dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala tersebut dapat berupa:

  • Mementingkan diri sendiri (egois)
  • Merasa berhak dan perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus
  • Merasa lebih baik dari orang lain (superior) meski tidak memiliki pencapaian apa pun
  • Merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya
  • Membanggakan pencapaian atau bakat diri sendiri secara berlebihan
  • Sering menghayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
  • Menguasai percakapan dan meremehkan atau memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara dengannya
  • Berpura-pura sakit untuk mendapat perhatian orang lain
  • Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain
  • Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya
  • Tidak memedulikan perasaan atau kebutuhan orang lain
  • Merasa iri pada orang lain atau menganggap orang lain iri padanya
  • Memiliki sikap arogan atau angkuh
  • Menginginkan yang terbaik dalam semua hal, misalnya mobil atau pekerjaan terbaik
  • Tidak sabar atau marah saat tidak mendapat perlakuan yang diharapkan.
  • Memiliki masalah dengan diri sendiri hingga menjadi mudah tersinggung
  • Mudah marah atau menghina dan merendahkan orang lain agar dapat terlihat superior
  • Merasa kesulitan mengatur perasaan dan perilaku, serta mengendalikan stres dan beradaptasi dengan perubahan
  • Merasa depresi dan murung ketika tidak mencapai kesempurnaan yang diharapkan
  • Memiliki perasaan rendah diri, malu, lemah, dan hina yang disembunyikan

Seseorang yang memiliki Kepribadian Narsistik ini umumnya tidak sadar kalo dia adalah Narsistik. Selain berbahaya untuk dirinya sendiri, Narsistik ternyata berbahaya juga untuk orang lain, terutama teman bersosialisasinya. Saat kamu berbicara dengannya dan tidak sadar kalau dia ternyata Narsistik kamu bisa saja terpengaruh olehnya karena seorang Narsistik cenderung manipulatif dan berusaha mengontrol teman berbicaranya untuk kepentingannya (dipuji misalnya).

Nah yang paling menyebalkan adalah Narsistik ini ada disekitar kita, di kantor tempat kita bekerja, di tempat kita ngopi santai dan bisa dimanapun kita berada, bahkan bisa saja saja ada pada seseorang yang sedang dekat dengan kamu. Jika seseorang narsis ini adalah seseorang yang bisa kamu hindari, sebaiknya memang dihindari saja. Berkomunikasilah dengannya seminimal mungkin dan memang ketika tidak bisa dihindari saja anda terpaksa harus berinteraksi dengannya, itu pun anda harus sadar dengan orang yang seperti anda berinteraksi. Penting untuk dapat menganalisis seseorang dengan Narsistik ini, bukan untuk menghakiminya, akan tetapi untuk memasang pagar dalam diri kita dalam merespon interaksi dengan dirinya dan bagaimana anda bersikap. 

Kita harus sadar kalau kita bukan dokter atau ahli untuk mengobatinya, dan kita tau dia lebih berpengalaman dengan kenarsisannya daripada kita. Seorang narsis menganggap dirinya lebih segalanya dari siapapun, akan tetapi dia adalah seseorang yanng sangat rapuh dalam menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. Dia akan marah ketika anda menyinggungnya, dia kesal saat anda tidak memujinya dan dia akan mencoba menguasai kamu dengan segala sesuatu yang dia punya.

Untuk itu sekali lagi yang paling penting adalah kesadaran kita akan sikap dan kepribadian ini sehingga kita dapat merespon dengan tepat, kita tau apa yang bisa kita ucapkan dan kita tidak terpengaruh akan apa yang disampaikan.

Nah untuk lebih jelas kamu dapat mencari referensi sendiri tentang Narsistik ini, sekarang informasinya sudah sangat bertebaran di dunia maya, dalam Platform apapun yang kalian suka, kalian akan dengan mudah mendapatkan informasi tentang Narsistik ini.
 

Sekarang Apa kamu atau orang di sekitarmu mempunyai kepribadian Narsistik ini?
Apa jangan-jangan saya sendiri yang seorang Narsistik??

kalau iya, tolong saya di ingatkan ya!!

 wkwkwkwk


LOVE BOMBING

 

Dalam  rentang waktu 1 atau 3 bulan ini kamu mengenal seseorang yang setiap pagi mengirimkan pesan manis kepadamu, menunjukan kepeduliannya dan menyatakan cinta dalam waktu yang cukup singkat ini?

Apa benar dia mencintaimu?

Apa benar dia adalah seseorang yang sedang kamu tunggu di hidupmu?

Yuk pelajari dulu Love Bombing, agar kamu tidak terjebak dalam hubungan toxic yang tidak kamu inginkan.  Love Bombing adalah perilaku atau tindakan yang diberikan oleh pasangan berupa perhatian dan kasih sayang yang berlebihan yang sebenarnya bertujuan untuk mendapatkan apa yang pelaku inginkan dari si korban. Meski terkesan mau berkorban dan berusaha demi pasangan, love bombing perlu diwaspadai karena hal tersebut berisiko menyebabkan hubungan menjadi manipulatif dan tidak sehat

Menurut doctor Dale Arche umumnya love bombing dapat di identifikasi memiliki 3 pase, yaikni;

1.     1.  Intenst Idealization

2.     2.  Devaluation

3.     3. Discard

Pase pertama adalah Intenst Idealization kamu akan dihujani dengan perhatian, janji manis dan tindakan-tindakan romantic agar kamu merasa dialah orang yang memiliki kualitas-kualitas yang kamu cari selama ini dari seseoang, sehingga dia dapat memastikan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkanmu.

Pase kedua adalah Devaluation pase dimana kamu melihat perubahan-perubahan sikap yang ada pada dirinya, perlakuan-perlakuan istimewa yang kamu dapatkan pada pase pertama sudah jarang kamu dapatkan bahkan tidak sama sekali. Tidak jarang dalam beberapa kondisi dia akan mulai mengkritik kekuranganmu hingga merendahkanmu dengan kata-kata kasar. Dia melakukan ini karena dia yakin kamu tidak akan mungkin meninggalkannya. Hal lain yang seering dia lakukan dalam pase ini adalah mengisolasimu dari pergaulan, tidak membiarkanmu berkumpul dengan keluarga atau teman-temanmu agar kamu tidak dapat masukan-masukan positif dari mereka.

Pase ketiga atau  terakhir adalah discard, dia akan mulai menghilang, pada awalnya terasa mulai sangat sibuk untuk sekedar member kabar untukmu. Di sisi lain dia sedang melakukan pase pertamanya kepada calon korban barunya. Tidak jarang pelaku Love Bombing akan menjelekanmu kepada orang lain, seolah playing victim dia akan berusaha  meyakinkan orang-orang di sekitarnya dan sekitarmu untuk membecimu dan berpihak pada mereka.

 

  Love Bombing adalah pola perilaku pada awal hubungan yang romantis terjalin, seseorang menghujani pasangannya dengan perhatian dan kasih sayang secara berlebihan. Pasangan menggunakan kata-kata, tindakan dan perilaku yang seolah-olah penuh kasih sebagai strategi manipulasi. Love bombing terjadi pada fase awal hubungan, dimana pasangan masih dalam tahap mengenal satu sama lain dan seseorang menganggap pasangannya adalah pribadi yang menarik dan penuh perhatian. Cirinya adalah seseorang tidak ragu menunjukan pujian secara berlebihan dan terlalu cepat terikat secara emosional. Jika dibiarkan, love bombing bisa merujuk pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan yang lebih berbahaya lagi, jika pelaku love bombing menggunakan kontrol dan melakukan kekerasan sebagai siklus yang berulang.

Prilaku ini adalah prilaku Manipulatif,yang menginginkan kontrol akan diri seseorang untuk dapat melakukan atau memberikan apa yang dia inginkan. Walaupun umumnya dilakukan oleh pria, Love Bombing juga sering dilakukan oleh wanita dengan tujuan yang berbeda-beda tentunya. Perhatikan jika seseorang yang sedang dekat denganmu sering memberikan hadiah-hadiah yang mahal sekalipun, mengungkit kebaikan dia, membatasi komunikasimu dengan teman dan keluarga atau menyerang pribadimu dengan alasan kebaikanmu. Bisa saja kamu sedang dimanipulasi oleh seorang pelaku Love Bombing ini, penting untuk tetap menjalin komunikasi dengan orang-orang yang selama ini dekat denganmu karena pada umumnya korban Love Bombing ini tidak menyadari kalau dirinya sedang dimanipulasi.

Wish The Best Prepare The Worst part2

               gambar hanya ilustrasi  part 2 Saya yang saat itu mulai panik dan malu tentu saja tidak ingin menjadi pusat perha...