Kamis, 18 April 2024

MEMULAI PERCAYA DIRI


 Sebetulnya ini tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya, jika kamu merasa perlu untuk membaca ini, kamu bisa mulai dari artikel sebelumnya. 

Mari Belajar Bersama 

Kamu saat ini mulai menyadari bagaimana persepsi diri bekerja, dan tidak ingin melakukan cara yang salah dalam proses meningkatkan kepercayaan diri. Saya beruntung menjadi bagian dalam lingkungan supportif yang salah satunya mempelajari bagaimana Kesadaran Penuh atau Wellbeing dapat kita capai meliputi kesadaran diri, pengelolaan diri, kemampuan berinteaksi, kesadaran sosial serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. 

Saya coba mengaitkan dengan artikel yang saya tulis ini. Wellbeing tidak mungkin kamu capai tanpa kamu kamu berdamai dengan kekurangan diri sendiri dan memaksimalkan potensi diri dengan kesadaran yang penuh, itu yang saya maksud adalah kepercayaan diri. 

Kamu bisa mencoba memulai dengan persepsi kamu yang seperti ini: 

 

1. TERIMA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 

Selalu ada dua sisi dalam berbagai hal yang kita temukan, mungkin itulah yang sering kita sebut dengan keseimbangan. Mendapatkan dan Kehilangan, Memberi dan mnerima, ada hitam ada putih, siang dan malam, Kamu dan dia 😆😆😆.

Saat semua terasa seimbang kita akan menjadi seseorang yang menyenangkan di mata orang lain, tidak semua orang mungkin tapi setidaknya kamu akan menemukan orang-orang yang tepat untuk menerima kamu dengan berbagai kelebihan serta kekuranganmu.

PERCAYA DIRI BUKAN HANYA TENTANG MENUNJUKAN KEHEBATANMU, TAPI JUGA TENTANG MENYADARI KEKURANGANMU DAN SECARA SADAR KAMU TERUS MENCOBA UNTUK MEMPERBAIKINYA, BUKAN MEMBUNGKUSNYA DENGAN KEPALSUAN UNTUK MERUBAH PERSEPSI ORANG LAIN TERHADAP KAMU.

 

2. MAAFKAN SEGALA HAL DI MASA LALU

Orang-orang di masa lalu mungkin jahat, tapi ada seseorang yang akan menganggap kamu berharga di masa depan karena memang kamu menunjukan bahwa kamu memang berharga. Terjebak dalam kondisi kamu di masa lalu membuat orang lain merasa tidak cukup meluangkan waktu mereka untuk kamu, karena menganggap kamu selalu hidup di masa lalu dan tidak hadir saat berintertaksi denganya.

Memaafkan diri kamu di masa lalu membuat kamu lebih terbuka dengan hal-hal yang dapat membuatmu bahagia di masa depan.

Memaafkan orang lain di masa lalu tidak membuatmu lebih rendah, justru lebih baik untuk kamu dalam proses melepaskan dan menghilangkannya dari hidupmu.

"SESEORANG YANG PERGI MENINGGALKANMU DENGAN KEMARAHAN DAN KEKECEWAAN, AKAN KEMBALI DAN MEMINTAMU UNTUK KESEMPATAN YANG LAIN".

 

3. ENOUGH IS ENOUGH

Saat kamu belajar memperbaiki kekuranganmu dalam hal tertentu dan ternyata sulit mungkin kamu bisa mengatakan ini, "Cukup". 

Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tidak semua hal dapat kamu kuasai. 

Tidak semua orang akan menyukaimu dan semua itu tidak berada dalam kontrol kamu.

Bersikap seperti ini sangat baik agar kamu tidak berlebihan dalam mengurusi kekuranganmu, kalo memang itu sangat sulit kamu raih ya sudah biarkan itu terjadi, kamu bisa alihkan waktu, tenaga dan perhatianmu untuk sesuatu hal yang dapat kamu raih. INI JELAS HAL YANG BERBEDA DENGAN KAMU YANG TIDAK PERNAH MENCOBANYA, KAMU SENDIRI YANG MENENTUKAN TARGETNYA DAN KAMU YANG AKAN MEMUTUSKAN MELANJUTKAN ATAU BERHENTI PADA TITIK INI.

INI TENTANG KAMU SENDIRI DAN HANYA KAMU

Jangan biarkan persepsi orang lain membuai atau menjatuhkan diri kamu sendiri.


4. INSECURTY  KE FISIK

Ini yang paling tidak keren, jika kamu melakukannya dan orang tuamu mengetahuinya, bayangkan apa yang mereka rasakan. Bayangkan bagaimana wajah bahagia mereka ketika pertama kali kamu lahir di dunia. Bayangkan betapa bangganya mereka melihat kamu tumbuh dan pertama kali memanggil mereka dengan sebutan ayah atau ibu. 

Bandingkan dengan ketidak percayaan dirimu dengan fisik kamu sendiri dan betapa akan mengecewakan mereka yang telah memberikan segalaya buat kamu. 

Tidak usah LEBAY ketika seseorang tidak dapat menerima untuk menjalin hubungan denganmu, pake nyalahin fisik kamu yang hitam dan dia yang putih, dia yang tinggi kamu yang pendek.

SEKALI LAGI ITU TIDAK KEREN



PERCAYA DIRI YANG PALSU

 

Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, kelebihan ini bersifat unik dan melekat pada diri seseorang. Seringkali orang yang memiliki kelebihan tidak dapat mengenali kelebihannya, sehingga membuat dirinya sendiri menjadi orang yang tidak cukup mempunyai rasa Percaya Diri. Kepercayaan diri sangat berpengaruh pada prilaku seseorang dalam menjalankan sebuah hubungan, bisa teman, pacar, sodara bahkan di lingkungan tempat kerja.

Percaya diri secara sederhana adalah penerimaan terhadap kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri. Kepercayaan diri seseorang adalah tingkat kesadaran dari dalam yang akan memancar keluar serta mempengaruhi "produktifitas" dalam kehidupan orang tersebut. Produknya bisa macam-macam, mulai dari pemikiran dan persepsi diri, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi, bahasa tubuh serta cara berprilaku dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut.

Jika merujuk pada uraian diatas tentu secara kasat mata kita dapat melihat bagaimana tingkat kepercayaan diri seseorang dengan cukup mudah. Akan tetapi, kamu harus tau tentang fakta yang satu ini. Fakta bahwa seseorang di luar sana ataupun kita sendiri dapat memperlihatkan sebuah kepercayaan diri yang palsu!

Kepercayaan diri jenis ini sebtulnya terjadi karena kita tidak merasa aman dengan apa yang kita miliki sendiri (Insecure). banyak cara menyembunyikannya bisa dengan Pamer harta kekayaan, bentuk tubuh, bahkan pada pakaian yang dia gunakan. 

Jika orang itu adalah kamu, maka kamu nggak mungkin bisa tidak jujur pada diri kalian sendiri mengenai hal tersebut. Semakin kamu menyembunyikan kelemahan kamu (insecure), semakin kamu terjebak dengan prilaku kepercayaan diri kamu yang palsu itu. 

Saya coba ulangi sekali lagi "Semakin kamu menyandarkan kepercayaan diri kamu pada hal-hal tersebut, Semakin Norak gerak tubuh yang kamu hasilkan dan meningkatkan kepercayaan diri kamu sendiri hanyalah sebuah Delusi". 

Nah sebetulnya saya nulis artikel ini buat "reminder" buat saya sendiri, untuk meghindar dari prilaku ini, karena pada dasarnya percaya diri adalah masalah semua orang yang notabene adalah Mahluk Sosial (berhubungan dengan orang lainnya), termasuk saya. Bertahun-tahun saya menghabiskan waktu untuk hidup dalam kurungan persepsi sosial, yang kadang-kadang hanya sebuah ilusi. 

Akan tetapi cara pandang yang salah terhadap kepercayaan diri yang konsisten kita lakukan akan membentuk karakter kita sendiri. Kekurangan diri yang kita takutkan dalam pikiran, lambat laun akan membuktikan apa yang ada di pikiran tersebut benar, Karena 

"MEREKA MEMANDANG KITA SEPERTI KITA MEMANDANG MEREKA"

Saya akan coba mengkomunikasikan persepsi saya, sekali lagi tentu saja ini berasal dari apa yang saya baca ditambah pemahaman dan pengalaman saya dalam mencoba mengatasi permasalahan kepercayaan diri, sekali lagi  ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dan kamu sangat mungkin untuk denial apa yang saya pikirkan ini. Beritahu saya jika ada sesuatu yang salah dalam opini saya, dan jika memang harus, saya akan memperbaikinya.

Baiklah berikut ini Salah Persepsi tentang penerapan Kepercayaan Diri yang sering kita lakukan, dan jika kamu demikian kamu memiliki masalah dengan orisinalitas kepercayaan diri kamu.  

1. SELALU MENCOBA TERLIHAT SEMPURNA

"Tidak ada hidup yang sempurna" semua orang tau akan hal itu, tapi terkadang kita hanya ingin memperlihatkan hal-hal baik di depan orang-orang disekitar kamu. Memperlihatkan pencapaian diri yang sebenernya kamu tidak ada dalam prosesnya melalui media sosial dengan tujuan menebarkan jaring kepalsuan bahwa kamu adalah orang yang sangat percaya diri.

"kamu pilih salah satu foto terbaikmu, kemudian menyadur kata bijak seseorang agar kamu terlihat bijaksana" adalah hal yang paling mudah dilakukan saat ini. Sekilas tindakan ini menunjukan bahwa kita adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi, bahagia dan penuh dengan hal-hal yang positif di sekeliling kita. 

Apakah itu buruk? 

Tidak juga!

Baik dan buruknya hal tersebut terletak pada diri kita sendiri, apakah kita jujur pada diri sendiri mengenai hal tersebut? Apakah yang kita tunjukan itu benar-benar diri kita yang sesungguhnya? Misalnya
"saya memposting kata-kata bijak tentang hubungan percintaan yang sebetulnya saya sendiri tidak pernah rasakan".
Faham? menyedihkan bukan menjadi orang yang seperti ini?

2. CARI PEMBENARAN ATAS KETIDAKMAMPUAN

Jujur mengenai kelemahan tidak cukup ditujukan pada diri sendiri, berani berkata jujur menyampaikan ketidakmampuan pada seseorang yang sedang berbicara tentang hal-hal yang memang gak ada di diri kita menurutku adalah ide bagus untuk dipertimbangkan. Semakin kita ingin terlihat sempurna, semakin banyak kebohongan dan kepalsuan yang harus kita lakukan dan tentu saja itu bukan jalan yang benar untuk menemukan nilai yang ada pada diri kita.

Tidak perlu pembenaran berlebihan atas kesalahan yang kamu lakukan, tidak perlu menyalahkan konsumen atas ketidak mampuanmu dalam ngeservice mereka dan kamu tidak perlu membuktikan kamu benar atas pandangan orang lain. Ini tidak berarti kita menjadi "Yess man"(orang yang selalu mengatakan iya), jika ada beberapa hal yang perlu kamu sampaikan, sampaikanlah dengan bijak dan secukupnya saja jika memang konteksnya bukan debat ilmiah yang mempunyai panelis untuk menilai dan menengahi kalian. 

Tidak perlu berekspektasi pandangan orang akan berubah dengan apa yang kamu sampaikan (Teori Kontrol) dan jika harus kalah, maka kita tidak akan mencari seseorang yang di persalahkan atas kekalahan kita. 

 3. TUKANG PAMER 

Kita adalah mahluk sosial yang membutuhkan pengakuan status sosial, ini memang kebutuhan kita yang jika tidak dilakukan dengan bijak dan jujur akan membawa kita ke tempat yang salah. 

Kita bisa memilh memamerkan mobil baru, rumah baru dan bahkan uang di saldo rekening dengan tujuan agar orang memberikan rasa hormat, dan kadang-kadang ini berhasil, tapi apakah nilai yang kita miliki hanya sebatas itu?

INGAT DUNIA MEMANDANG KITA SEPERTI CARA KITA MEMANDANG MEREKA.

Percaya diri lagi-lagi tentang persepsi diri pada kemampuan dan nilai kita sendiri, bukan tentang persepsi orang lain. 

Sekali lagi Percaya diri ini tentang menemukan dan terus improve nilai yang ada dalam diri kamu sendiri, tidak pernah didapat dari hasil pemberian dan belas kasih orang lain. Orang-orang di sekitarmu akan selalu bekerja seperti yang kamu bekerja.

4. TERUS KLARIFIKASI

Seseorang yang jarang bertemu dengan saya mengatakan bahwa saya terlihat sangat kurus sekarang, padahal saya tidak ingat kapan terakhir kali kami bertemu (sekitar 3-6 tahun yang lalu), kamu tau apa jawabanku?

Ya...cukup dengan tersenyum! 

Sebelum menanggapi pernyataan dan pertanyaan orang lain, kamu bisa coba jawab terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut; 

Seberapa sering kami tidak bertemu?

Setelah pertemuan ini kapan kami akan bertemu kembali? 

Apa benar dia peduli pada apa yang terjadi pada diri kita? 

Saya merasa saat itu saya punya hak untuk menanggapi atau tidak pertanyaan ini, lagian apa gunanya juga mencoba memberikan pemahaman kepada seseorang yang bakal jarang berinteraksi dengan kita tentang sakit yang kita derita selama ini.
Gak ada ...

Kalo Gak ada kenapa kita harus jawab?

Buat dikasihani? 

"ITU SANGAT TIDAK KEREN"

5. MEMAKSAKAN SUDUT PANDANG

Saat kita berusaha meyakinkan orang lain semakin menunjukan Ketidak Percaya Diri-an kita. Kamu tidak sedang dalam forum ilmiah, kamu tidak sedang dalam mengikuti sebuah acara yang mengharuskan kamu buat debat dengan orang lain dan kamu sadar bahwa akan lebih baik jika kamu tetap diam dan membiarkan seseorang berlalu dengan pendapatnya berarti kamu hebat. 

Ya kamu yang hebat, karena seringkali saya terprovokasi oleh seseorang yang sedang mencoba saya, dan saya harus akui itu. LAGI-LAGI INI TENTANG BAGAIMANA DIRI KITA MENYIAPKAN RESPON TERHADAP SESUATU YANG TERJADI DI LUAR.

6. MENJATUHKAN ORANG LAIN 

Semakin kita mencoba melukai seseorang untuk menjatuhkannya semakin terlihat pula nilai yang ada pada diri kita sendiri. Karena menjatuhkan seseorang adalah cara paling mudah untuk menunjukan betapa tingginya kita. Jika kamu masih harus berpijak pada bahu seseorang agar kamu terlihat lebih tinggi, kamu tidak benar-benar tinggi. 

DAN ITU HANYA ILUSI.

Saat kamu yang adalah seorang Pegawai BMUN mencoba menjatuhkan seorang pedagang kaki lima, yang jatuh sebenarnya adalah kamu sendiri. 

 

Mike tyson pada masa primenya di tantang dengan kalimat yang merendahkan oleh seorang petinju pada kelas sama, yang dia lakukan hanya tersenyum dan memainkan provokasi petinjut tersebut dengan berkata "Sign The Contract Big Boy!". Dia tau jika menanggapi provokasi tersebut itu hanya perbuatan bodoh yang menjatuhkan dirinya sendiri. Lagipula ada prosedur teknis yang bisa penantang tersebut tempuh jika memang benar-benar ingin melawannya.

INGAT SEMAKIN KITA MEMALSUKAN DIRI KITA, SEMAKIN TINGGI INSECURE YANG ADA DALAM ALAM BAWAH SADAR KITA DAN CEPAT ATAU LAMBAT SEMUA ORANG AKAN MENYADARI KEPALSUAN YANG KITA BUAT SEDEMIKIAN RUPA INI. 

KEPERCAYAAN DIRI ADALAH TENTANG PERSEPSI DIRI, SIKAP YANG AKAN YAKIN PADA NILAI-NILAI YANG ADA DALAM DIRI KITA.

MENCARI KEPERCAYAAN DIRI DENGAN VALIDASI DAN BERSANDAR PADA PERSEPSI SEMUA ORANG DI SEKITAR KITA MENUNJUKAN BETAPA KITA TIDAK PERCAYA PADA DIRI SENDIRI.

SEKALI LAGI INI SEMUA TENTANG DIRI KITA SENDIRI.

Sabtu, 13 April 2024

APA BENAR HIDUP KITA PALING MENDERITA?


Idul Fitri 2010 adalah lebaran paling aku ingat, itu adalah lebaran pertama di hidupku dimana aku berlebaran tanpa seorang ayah. Sepanjang khotbah dan shalat iéd aku benar-benar menangis dan gak pernah bisa berhenti. Seorang teman memeluku dari belakang, kami berbagi pelukan dan saling menguatkan.

"Sabar donk!" bisiknya menyebut nama panggilanku, perkataan selanjutnya benar-benar menamparku,

"kamu beruntung pernah punya ayah, aku mah nggak pernah!" sambungnya.

Mendengar perkataanya membuatku semakin menangis, aku sangat sedih sekaligus malu pada diriku sendiri karena menganggap pada hari itu akulah orang yang paling menderita di dunia. 

"HARI ITU AKU SADAR, AKU BUKANLAH YANG PALING MENDERITA DI DUNIA"

Teman-teman taukah kamu kalau banyak orang diluar disana, yang mempunyai perasaan yang sama dengan aku yang versi pada saat itu. Istilah Psikologi menyebutnya "Delusi"atau "Mis-Konsepsi Diri".

Mari mengenal lebih dalam tentang Perasaan seperti ini!

Hidup ini memang penuh dengan masalah dan kita tidak bisa mengelak akan fakta itu. Saya punya masalah, Kamu punya masalah, Dia punya masalah dan mereka juga punya masalah. Penting untuk menyadari hal ini agar kamu tidak "lebay" dan terjebak dalam labirin masalahmu sendiri. 

Mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, istilah lebay saya pinjam dari Ustdz Dr. Fakhrudin Faiz seorang dosen ilmu Filsafat. Dalam ilmu Psikologi dikenal sebagai "Delusi" atau "Miskonsepsi Diri". lebih lanjut Dr. Fakhrudin Faiz mengatakan "Penderita Delusi merasa tertipu dan salah memahami dirinya karena merasa hidupnya sepenuhnya berisi kesusahan padahal masih banyak hal yang bisa di syukuri dalam hidupnya". 


Secara umum dalam dunia Psikologi Delusi didefinisikan sebagai kesehatan mental yang kesulitan membedakan khayalan dan kenyataan. Delusi memang memiliki banyak jenisnya, tapi saya akan mencoba memilih beberapa jenis saja agar saya berhati-hati dalam menulis artikel ini, maklum saya bukan Psikolog dan bukan juga seorang Filsuf, saya hanya seorang yang belajar, mengamati dan mencoba melihat hal-hal yang terjadi pada diri saya serta hal-hal yang terjadi di sekitar saya, agar memahaminya dengan utuh.

Maaf kebanyakan curhat hehe
kita langsung saja menuju ke pembahasan Jenis-jenis Delusi

 

 1. Delusi Erotomania

“Erotomania adalah kondisi psikologis saat merasa orang lain jatuh cinta pada dirinya. Gangguan ini dapat menimbulkan beberapa gejala, salah satunya memiliki obsesi berlebih pada seseorang yang mereka sukai.” 

Nah yoo! Bagaimana dengan Delusi yang satu ini? Pernah? Sering? 

Atau jangan-jangan kamu sedang mengalami Delusi jenis ini? hehehe

Tenang, jangan khawatir kamu bukan satu-satunya orang yang mengalami Delusi jenis ini! (Makanya jangan sok kecakepan wkwkwkw)

Saat ini kamu sedang berinteraksi dengan intens bersama seseorang, kamu mungkin merasa jika lawan bicaram, menyukai atau bahkan mencintai dirimu? Padahal faktanya, belum tentu hal ini benar-benar terjadi, bisa saja orang yang kamu tuju tersebut hanya merasa narsis, dan cuma butuh seseorang untuk mengisi waktu luangnya. Makanya gak usah kepedean dan rajinlah merefleksikan diri (bercermin).😅 

Seseorang dengan erotomania bahkan sangat yakin jika sudah menjalin hubungan cinta melalui anggapan tersebut. Di sisi lain, pengidapnya mungkin kesulitan menerima fakta jika semua yang dipikirkan tidak sesuai dengan kenyataan. Gejala paling utama dari gangguan psikologis ini adalah keyakinan jika seseorang benar-benar mencintainya. Seringkali belum ada bukti yang konkret terkait hal tersebut. 

Pernah suatu waktu aku membaca buku diary dari seseorang yang mengidap Delusi Erotomania pada tingkat yang Ekstrim. Dalam bukunya dia benar-benar merasa orang yang ditujunya sudah mencintainya. Dari lembar satu ke lembar lainya benar-benar menceritakan interaksi yang nyata, padahal hanya dalam pikirannya saja. Bayangkan di lembar satu dia menceritakan dia mengajak perempuan idamannya menikah dan dilembar selanjutnya dia bercerita kalau perempuan tersebut telah setuju dengan ajakan pernikahannya. Benar-benar mengerikan saat itu, dan saya bersumpah untuk kisah ini.
Gak ada habisnya bukan berbicara tentang Delusi, apalagi jika saya dan sobat pembaca dapat berinteraksi langsung sekarang, mungkin saja kamu sedang mengalamai Delusi ini.
Benarkan? Hayooh ngaku ajalah, kita kan sama-sama dewasa wkwkwkwk

Apapun itu saran saya rajin-rajinlah merefleksikan interaksi anda dengannya, pendek katanya ya RAJINLAH BERCERMIN! 😆😆😆

 

2. Delusi Hypocronis dan Delusi Nihilistik

Delusi Hypocronis secara sederhana dapat dianalogikan sebagai saya versi Lebaran pada tahun 2010.

Ya penderita Delusi sepeti ini akan merasa bahwa dia adalah orang yang paling menderita di dunia ini dan tidak ada hal baik yang diberikan tuhan pada dirinya.

"Aku adalah butiran bubuk rengginang yang rapuh dan terhempas angin sepoi-sepoi"

Mungkin kalimat itulah yang menggambarkan para penderita Delusi semacam ini wkwkwkwk

Sekali lagi dengan tanpa megurangi rasa hormat

 KAMU BUKANLAH ORANG PALING MENDERITA DI DUNIA, 

Dan ada banyak orang yang menderita lebih berat daripada kamu dan diuji dengan permasalahan yang lebih kompleks daripada kamu. 

Saya yang kehilangan ayah pada saat itu, tidak sedikitpun pantas mengeluh kepada seseorang yang tidak pernah bertemu dengan ayahnya. 

Kamu yang lebaran kemaren ini tidak mampu membeli sepatu baru, harusnya sangat malu menceritakan penderitaanmu kepada seseorang yang (mohon maaf) kakinya cacat seumur hidup bukan?

Banyak sekali analogi yang bisa saya tuliskan disini, akan tetapi untuk apa?

"HIDUP INI BUKAN PERLOMBAAN SIAPA YANG PALING MENDERITA"

Filsuf Stoikisme Yunani kuno, Epictetus yang bahkan adalah seorang budak, pernah berkata "Bukan hal atau peristiwa yang meresahkan kita, akan tetapi Persepsi kita akan peristiwa tersebutlah yang membuat kita resah". Filsuf Stoik lainya Marcus Aurelius yang juga adalah Kaisar terhebat dimasanya pernah menyampaikan "Menjadi Bahagia adalah tentang bagaimana cara bepikir dan sudut pandangmu". 

Baiklah jika ilmu Filafat adalah omong kosong buat kamu, izinkan saya mengutip Firman Allah Swt dalam QS Al Insyirah ayat 5.

۝٥fa inna ma'al-'usri yusrâ 

Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Demikianlah nikmat-nikmat-Ku kepadamu. Maka tetaplah optimis dan berharap pada pertolongan Tuhanmu karena sesungguhnya beserta kesulitan apa pun pasti ada kemudahan yang menyertainya.

Jika sudah tidak percaya degan ayat tuhan, bagaimana lagi saya meyakinkan kamu untuk tetap bertahan dan kamu akan mampu melewatinya, bahkan tanpa harus kamu melakukan sesuatupun. 

Yaaa bahkan tanpa melakukan sesuatu pun, kamu bisa melewati masalahmu! 

Saya memiliki beberapa teman yang hebat dan mampu meghadapi kegagalan dalam rumah tangganya dengan berbagai alasan (KDRT, Selingkug, Ekonomi dsb)

Saat saya tanyakan kepada mereka bagaimana cara mereka keluar dari jurang hitam keterpurukan?

mereka hanya menjawab "Seiring Berjalannya Waktu" tidak ada jawaban spesfik lain dari mereka, Allah benar-benar menyelesaikan semua untuk kita dan kita hanya diharuskan memintanya.

Saran lain yang mereka berikan adalah "lihat sekitarmu, perhatikan teman-temanmu dan kamu akan menemukan seseorang dengan masalah lebih berat daripada kamu!". 

Delusi Hypocronis yang Extreme akan mengarah pada Delusi Nihilistik, saya tidak ingin membahas Delusi jenis ini karena :

SIAPAPUN KAMU, KAMU HEBAT SUDAH DI TITIK INI, 

KAMU BERHARGA BAGI SESEORANG YANG TEPAT UNTUKMU,

KAMU AKAN MAMPU MELEWATI INI, dan yang lebih penting 

AKU ADA DISINI DAN MENCINTAIMU

peluk dari kejauhan, kita adalah manusia yang terpilih untuk hidup pada masa yang suit ini, dan kita akan mampu lepas dari kesulitan ini.

 

Salam Bahagia, saya akan berterima kasih jika siapapun kamu yang membaca artikel ini jika bersedia meninggalkan sesuatu di kolom komentar😊

 



6 TIPS STOIK UNTUK MENJADI TIDAK MUDAH TERPENGARUHI



 

Beberapa hari yang lalu saya dihubungi seseorang yang berencana memindahkan usahanya dari kota ke daerah tempat saya tinggal. 

Karena satu dua hal, saya baru bisa merespon ajakannya tepat hari ini. Kami bertemu dan memulai berbincang, dia lebih dominan menceritakan pencapaiannya menegerjakan projek-projek yang cukup besar di tempat sebelumnya. 

Berkali-kali dia menjelaskan  bisnis plannya, yang di imbangi dengan menunjukan pencapaian-pencapaian sebelumnya.

Saya hanya berbicara ketika saya di minta pendapat, walau demikian saya akui cukup termakan umpannya untuk ikut menunjukann pencapaian-pencapaian saya. Walau seringkali saya mengingatkan diri sendiri untuk tidak terpengaruhi gaya komunikasi seseorang, nyatanya sering kali saya memakan umpan-umpan mereka dan seperti ingin menjelaskan siapa saya.😅

Cukup sulit untuk menjadi tidak terpengaruhi ternyata, dan mari kita diskusikan bagaimana cara untuk menjadi kuat secara pribadi tanpa termakan umpan sedikitpun dan kenapa tidak baik untuk cepat terpengaruhi seseorang. 

Sebelumnya berikut akibat jika kamu mudah dipengaruhi seseoang :
1. Kamu akan menjadi plin plan 
2. Orang lain bisa saja punya niat buruk pada kamu 
3. Kamu gak tau apa yang kamu mau 
4. Takut membuat keputusan
5. Susah Move on 😁

Gak enak bukan? 

Kembali ke perbincangan saya dengan seseorang tadi, di ujung perbincangan kami ternyata dia menawarkan kerjasama, tentu saja saya terbuka untuk bekerjasama dengan siapapun. Masalahnya saya tidak terlalu suka dengan kerjasama yang pada tahap awal sudah menjanjikan keuntungan baik meteril maupun non materil yang besar. 

Menjadi tidak mudah terpengaruh bukan hanya sekedar menolak apa yang di sampaikan seseorang tanpa proses mempertimbangkan, menjadi pribadi yang kuat dari dalam dengan lebih mempersiapkan apa yang dapat kita kontrol oleh kita sendiri. 

Saya sangat senang dengan bisnis bersama, karena kita dapat dengan mudah membagi tugas dengan partner kita, tetapi terakhir kali saya masuk kedalam kerjasama karena harapan mendapatkan provit yang besar saya malah menghabiskan tabungan saya secara signifikan. Sekarang saya lebih tertarik pada projek yang bernilai ratusan ribu tapi terlihat mudah untuk saya, daripada tergiur dengan projek ratusan juta tapi hanya terlihat dari perkataan seseorang. 

Kembali pada teori kontrol, dimana kita hanya dapat mengontrol apa yang ada dipikiran, perkataan dan tindakan kita. Kita tidak dapat mengontrol seseorang untuk mengatakan sesuatu kepada atau tentang kita. Biarkan mereka mengatakan apapun tentang kita, biarkan mereka mencoba mengatakan apapun kepada kita, karena keputusan kita tidak bersandar pada apa yang mereka katakan. Keputusan kita kuat berdasarkan atas proses kognisi kita sendiri dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman kita dan mengolahnya menjadi sebuah pengetahuan dan persepsi diri kita. 

Seorang Filsuf yunani kuno yang terkenal dengan STOIKISME nya pernah mengucapkan perkataan indah yang melegenda "tidaklah penting apa yang menimpa kita, tetapi bagaimana kita merespon adalah bagian yang paling penting". STOIKISME akhir-akhir ini menjadi tema panas di media sosial, dimana sebuah pemikiran kuno yang tercipta ribuan tahun lalu masih sangat relevan untuk diterapkan dalam proses pelatihan diri dalam menghadapi dunia, dan berbagai macam kejengkelannya. 

Menurut Stoikisme ada 6 cara menjadi seseorang yang tidak mudah dipengaruhi 

1. Mempertahankan Keyakinan yang teguh
Ingatlah jika seseorang yang mengejek anda akan menghormati anda jika anda tetap teguh dengan pendirian anda, pikirkanlah prioritas anda

2. Pendapat Orang Lain Tidak menyakiti anda

Jika seseorang menyerang anda serta mencoba mempengaruhi, pertimbangkan ini dengan baik dalam diri anda sendiri, Apa motif mereka? 
Apa kamu percaya dengan mereka?
Apa prilaku kita menyakiti mereka? 
 
3. Bertindaklah Sesuai Dengan Kehendak Anda Sendiri
"Anda hanya bertanggung jawab pada tindakan anda, bukan pada kejadian diluar anda" (Marcus Aurelius). Jangan biarkan sesuatu yang terjadi diluar memaksa anda melakukan sesuatu yang tidak anda inginkan. Gunakan suara internal anda yang jernih untuk, percaya pada nilai-nilai anda,dan pertimbangkan sesuatu yang ada dalam pikiran kita memutuskan sesuatu.

4. Pengendalian Diri Ketika Anda di Hina
Sebetulnya ini PR untuk saya sendiri, kadang-kadang saya membenci pada apa yang saya lakukan ketika seseorang menyerang pribadi saya. Ini membuktikan bahwa pengendalian diri ini adalah sesuatu yang harus dilatih dan diterapkan secara konstan, bukan sesuatu yang dihafalkan. Karena reaksi adalah sesuatu yang refkleks kita berikan terhadap respon pada sesuatu. Sangat sulit untuk saya ketika berdebat dengan seseorang yang menyerang pribadi, walaupun dalam beberapa kesempatan saya dapat mengendalikan reaksi saya, sampai saat ini saya masih berfokus untuk tetap konsisten menerapkan konsep ini.

5. Terima Fakta Bahwa Seseorang Akan Menghakimi Anda 
Menyadari Hal ini dapat membantu anda cepat pulih dalam menerima apa yang dipikirkan diluar kepada diri anda sendiri. Memahami anda sebagai mahluk sosial anda adalah bagian dari sebuah ekosistem besar, dan  menyadari nilai-nilai anda sebagai individu adalah kekuatan anda dalam berpartisipasi dalam ekosistem ini. Anda tidak harus menjadi egois dalam prosesnya, tapi menjadi seseorang yang gak enakan tentu saja bukan hal yang baik untuk kesehatan mental anda. Kadangkala pendapat seseorang tidak berdasarkan pada tindakan anda, tapi berdasarkan persepsi mereka akan tindakan itu. 

6. Latihan Kontrol Internal

Memahami teori kontrol membantu anda dalam memisahkan banyak hal dalam kehidupan ini. Shifting ini penting agar anda tidak menghabiskan energi dan waktu pada hal-hal yang bukan tanggung jawab anda. Ingatlah bahwa banyak hal yang tidak dapat anda kontrol, jauh lebih banyak dari yang dapat anda kontrol bahkan. Melatih sikap ini lebih dari menghafalnya, akan banyak trial and error dalam prosesnya, tetapi menjadi hal yang baik ketika anda sadar ketika sedang melakukan kesalahan karena banyak orang yang tidak dapat menyadarinya. 

Saya ingat dengan teori belajar gerak dimana untuk menjadikan itu hal yang permanen dalam diri anda anda ada beberapa tahap diantaranya : Kognisi, Asosiasi, Habbit lalu menjadi karakter dalam diri anda, lain waktu saya akan coba membahas ini. 

insya allah


Jumat, 12 April 2024

4 TAHAP KOMUNIKASI AIDA

Jika anda seorang Guru yang sudah mengajar lebih dari sepuluh tahun di hidup anda, tiba-tiba anda hertemu dengan seorang yang sepuluh tahun lalu dia masih murid anda, 

apakah anda akan mengenalnya?

yang mana yang mungkin anda kenali, murid paling pintar atau murid yang paling nakal di kelas?
atau jangan-jangan murid yang terbilang rata-rata dalam prestasinya dan tidak banyak bertingkah di kelas? 

atau coba memilih salah satu korek api dibawah ini?
 yang mana yang paling menarik mu dalam tatapan pertama?

Jika anda mengenal lebih baik siswa yang paling bagus prestasinya atau siswa yang paling nakal menurut anda, anda tidak kebetulan mengingatkan!
saat saat anda lebih memilih korek api yang paling tengah karena paling utuh berarti anda hebat.
Tidak kalah hebat juga ketika anda L meimilih korek api yang paling buruk rupanya.
karena itu hanyalah menunjukan pola kecenderungan seseorang dalam berkomunikasi, atau berinteraksi dengan memanfaatkan diferensiasi pada dirinya.
Kali ini saya akan mengajak anda mengenal pola komunikasi paling klasik manusia, belakangan pola ini digunakan para penggiat dan praktisi marketing baik daring maupun luring untuk meningkatkan kapasitas dan konversi penjualannya.

ya ini dia AIDA, 
Atention, Interest, Desire dan Action
sebuah pola yang saya kenali bertahun-tahun lalu dari sebuah buku marketing yang penomenal. mari kita bedah masing-masing tahapan ini dengan penjelasan yang sederhana 

1. ATENTION/PERHATIIAN/KESADARAN
 
Dalam perjalanan menuju kota bandung, di salah satu sudut kota Garut kamu akan melihat sebuah tulisan "AWAS JANGAN TENGOK KANAN", yang bahkan selalu menuntun saya untuk melirik ke arah kanan jalan🤣. Rupanya trik mereka sangat ampuh dalam mendapatkan perhatian serta membangun kesadaran para pengguna jalan akan keberadaan sebuah mereka. Banyak sekali contoh lain dalam upaya "caper" para expert marketing ini. Ada juga yang beranggapan untuk menjadi si paling menarik anda harus menjadi be the best atau be the worst. Sekarang masuk akal kenapa anda lebih mudah mengenali si paling pintar atau si paling nakal di kelas ini?
Berhasil pada fase pertama ini membuat keberhasilan tujuan anda untuk tindakan seseorang lebih besar, walaupun tidak menjaminnya.


2. INTEREST/MINAT/MEMPERTAHANKAN
 
Setelah mendapatkan perhatian dari pengguna jalan tadi, keputusan untuk berhenti pada toko yang melakukan iklan ini berada di tangan calon konsumen. 
ini adalah tahapan kedua dari AIDA adalah untuk mempertahankannya.
Tahap ini cenderung lebih sulit jika dibandingkan tahap pertama, apalagi target komunikasimu (bisa konsimen atau seseorang yang anda inginkan) merasa tidak perlu melanjutkan proses lainnya.  
Menjaga minat konsumen adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran.
Tahap ini penting untuk mendorong konsumen/orang yang kamu inginkan melakukan riset lebih lanjut terkait nilai diri, brand personality kamu atau detail produk yang kamu jual.


3. DESIRE/HASRAT
 
Desire adalah tahap ketiga dalam proses pendekatanmu dengan seseorang atau (dalam konteks marketing) pembelian suatu produk atau barang yang dialami konsumen menurut model funnel AIDA.
pada tahap ini saatnya kamu Memperlihatkan kelebihan-kelebihan kamu atau produk yang akan kamu jual.
jika kamu ingin seseorang tetap berkomunikasi dengan kamu, maka kamu harus meyakinkan dia bahwa menghabiskan waktu dengannya bukanlah hal yang sia-sia.
Jika kamu seorang yang ingin menjual barangnya, ini saatnya kamu menunjukan keunikan dan alasan kenapa produk kamu yang harus mereka beli?
 
Hal ini penting untuk menjalin perasaan dan hubungan emosional dengan mereka, membangkitkan angan-angan pada kamu ataupun produk yang kamu jual. 
Saat konsumen sudah membayangkan bagaimana produk kamu akan cocok saat dia gunakan, saat seseorang merasa nyaman untuk terus berkomunikasi dengan kamu hampir bisa di pastikan dia akan menerima cintamu🤣☺️. 
 
Atau saat kamu sedang dalam proses negosiasi dengan seorang yang mewakili perusahaannya, dan kamu berhasil membuat kesan dan perasaan yang baik denganmu sepertinya kontrak kerjasama yang kamu inginkan hampir berada ditanganmu.


4. ACTION/AKSI
Tahap yang terakhir dari AIDA adalah aksi, artinya di sinilah konsumen melakukan aksi pengambilan keputusan untuk membeli atau meninggalkan produkmu.
Pada tahap ini, seseorang yang sedang kamu ajak bekerjasama akan mengambil haknya dalam mengambil sebuah keputusan melanjutkan, menunda atau bahkan membatalkan kerjasamanya denganmu.
Tak ada jaminan bahwa setiap proses pemasaran akan selalu berakhir dengan penjualan.
 
Seseorang yang sering berkomunikasi denganmu menganggap kamu menyenangkan, tapi untuk memilih kamu sebagai pasangan hidupnya tentu saja ada faktor lain yang mungkin dia pertimbangkan.
 
Namun, penting untuk meyakinkan bahwa setiap konsumen yang sudah mencapai tahap “aksi” ini memiliki impresi dan pengalaman yang menyenangkan terhadap produk dan brand.
Jika sebuah kesepakatan tidak terjadi, pastikan kekacauan itu muncul bukan berasal dari dalam diri kalian.
 
Maka pastikan teknik komunikasi, detail produk, kegunaan dan keunikan produk (diferensiasi) baik dan bermanfaat di dalapesepsi mereka.




MEMULAI PERCAYA DIRI

 Sebetulnya ini tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya, jika kamu merasa perlu untuk membaca ini, kamu bisa mulai dari artikel sebelumnya....